Ahad, 10 April 2011

Tegak dan Runtuh

Bismillahirrahmanirrahim,

Sulit sekali memulai pembicaraan itu, susah menyuruhi seseorang mengerjakan suatu pekerjaan yang berat hatinya melakukan, pekerjaan yang berlawanan dengan kehendak hatinya sendiri.

Tetapi di balik itu, sebagai seorang anak muda yang telah dicurahi orang kepercayaan dengan sepenuh-penuhnya, akhirnya hati saya dapat juga saya bulatkan dan saya mulailah berkata-kata..

Karam rasanya bumi ini saya pijakkan , gelap tujuan yang akan saya tempuh. Tak ubahnya dengan seseorang bermimpi mendapat sebutir mutiara di tepi lautan besar, sebelum mutiara itu dapat dibawa pulang. Tiba-tiba sudah tersedar. meskipun mata dipaksa tidur kembali, yang tadi telah tinggal mimpi, ia telah tamat sehingga itu, tidak ada sambungnya lagi.

Seakan-akan terlepas dari suatu beban yang maha berat saja rasanya, setelah selesai perkataan yang sulit itu. Saya masih bingung, apakah yang diperkatakan saya tadi benar dari hati saya atau hanya dari kerongkangan semata-mata.

"mulut orang pandai ada pada hatinya manakala hati orang bodoh ada pada mulutnya"
-HAMKA-

Hanya hingga itu dapat saya ceritakan apa yang terjadi sehari itu.



Tiada ulasan:

Catat Ulasan

i do loves COMMENTS